Propellerads
Home » » Makalah Financial Planner (Perencenaan Keuangan)

Makalah Financial Planner (Perencenaan Keuangan)

Written By Unknown on Saturday, December 31, 2016 | 8:20 PM



Tugas Makalah
Financial Planner (Perencenaan Keuangan)
Mata Kuliah
Menejemen Keuangan Syariah
Dosen Pengampu:
Abdillah SE., MM.


Description: F:\unira logo.jpeg
 








Di Susun Oleh :
Abdul Ghoni


JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM RADEN RAHMAT (UNIRA )
MOJOSARI-KEPANJEN-MALANG
2016


KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr Wb
Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya yang telah di limpahkan sejak mencari ide, menyusun , hingga kami dapat menyelesaikan makalah  ini tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini tidak akan terwujud tanpa ada pengarahan, bimbingan serta kerja sama dari semua pihak yang telah turut membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Sesungguhnya kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, untuk perbaikan dan menyempurnakan makalah ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat di harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi yang berkepentingan dan khususnya untuk para mahasiswa agar dapat menjadi referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan terutama bagi mahasiswa yang menempuh mata kuliah Manajemen Keuangan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Penulis

Abdul Ghoni











DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................... i
Daftar Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
A.    Latar Belakang.......................................................................................... 1
B.     Tujuan........................................................................................................ 1
C.     Rumusan Masalah..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................... 3
A.    Pengertian Financial planner..................................................................... 3
B.     Bentuk Perencanaan Keuangan................................................................. 4
C.     Langkah-langkah Perencanaan Keuangan................................................. 7
D.    Manfaat belajar financial planner.............................................................. 8
BAB III PENUTUP............................................................................................ 10
A.    Kesimpulan................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 11

















BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Proses perencanaan merupakan bagian yang terpadu dari pekerjaan manajer keuangan.Oleh karena liabilitas liabilitas jangka panjang dan dana modal saham ditarik hanya sewaktu waktu saja dan dalam jumlah besar,maka penting bagi perusahaan mempunyai taksiran kebutuhan seluruh dana untuk tahun tahun yang akan datang. Jadi berguna sekali untuk menyelidiki ramalan seluruh kebutuhan dana dari perusahaan.
Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan. Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian efektif keuangan.
Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila  disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan. Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
B.     Tujuan
1.      Mengetahui pengertian dari financial planner.
2.      Mengetahui bentuk financial planner.
3.      Mengetahui langkah-langkah finansial planner.
4.      Mengetahui manfaat dari financial planner.
C.    Rumusan Masalah
1.      Apa itu financial planner?
2.      Apa sajakah bentuk financial planner?
3.      Bagaimanakah langkah-langkah financial planner?
4.      Manfaat apa yang akan diperoleh bagi orang belajar financial planner?


























BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Financial Planner (Perencanaan Keuangan)
Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto, 1994:4).
Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk mencapai tujuan.
Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan :
1)      Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas perusahaan.
2)      Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan inanc.
Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma. Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan penjualan tahun yang akan inanc.
Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh dengan ketidakpastian. Kepala bagian inancial harus selalu mengadakan forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan inanc tersebut dengan tepat, yang meliputi perencanaan inancial jangka panjang (long range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya perencanaan inancial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks.[1]
B.     Bentuk Perencanaan Keuangan
Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan sebagai berikut:
1)      Neraca
Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan Warren (1992:25), neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir suatu bulan atau tahun”.  Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.
Kegunaan dari neraca menurut Kieso dan Weygandt (1995:252) adalah untuk:
·         Perhitungan tingkat pengembalian.
·         Pengevaluasian struktur modal perusahaan.
·         Penilaian likuiditas dan fleksibilitas dari keuangan tersebut.
Artinya bahwa untuk mengadakan pertimbangan tertentu atas resiko perusahaan dan untuk menilai arus kas masa depan, seseorang harus menganalisa neraca dan menentukan likuiditas perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Likuiditas menggambarkan jumlah waktu yang diperlukan untuk berlalu sampai dari suatu harta direalisasikan atau sebaliknya dikonversi menjadi uang kas dan sampai suatu hutang harus dibayarkan. Pada dasarnya fleksibilitas keuangan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk mengambil tindakan efektif guna mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga ia dapat tanggap terhadap kebutuhan dan peluang yang tidak terduga.[2]
Beberapa keterbatasan neraca menurut Smith dan Skousen (1993:151), adalah sebagai berikut:
a)         Para pemakai ekstern acap kali ingin mengetahui nilai perusahaan, pada dasarnya neraca tidak mencerminkan nilai berjalan dari suatu perusahaan, akan tetapi sumber daya dan kewajiban perusahaan disajikan dengan nilai historis berdasarkan transaksi dan kejadian dimasa lalu. Pengukuran biaya historis menunjukkan nilai pasar yang ada pada tanggal terjadinya transaksi dan kejadian-kejadian. Namun demikian, jika harta tertentu ternyata berubah dengan tajam setelah tanggal perolehannya, maka angka-angka neraca tidak relevan lagi untuk mengevaluasi nilai perusahaan.
b)        Suatu masalah yang berkaitan dengan neraca adalah kestabilan nilai rupiah sebagai satuan standar pengukur akuntansi. Karena adanya perubahan-perubahan harga umum dalam ekonomi, rupiah tidak menunjukkan suatu daya beli yang konstan. Pada hal nilai-nilai historis sumber daya dan kekayaan dinyatakan dalam neraca tidak disesuaikan dengan perubahan-perubahan daya beli satuan pengukuran. Hasilnya adalah suatu neraca yang mencerminkan harta, hutang dan kekayaan dalam satuan daya beli tyang berbeda-beda.
c)         Keterbatasan lainnya dari neraca juga berkaitan dengan kebutuhan pembanding, dimana perusahaan-perusahaan tidak mengklasifikasikan dan melaporkan pos-pos yang serupa secara sama. Sebagai contoh, nama dan klasifikasi perkiraaan bervariasi, beberapa perusahaan membuat lebih terperinci dari pada yang lain, dan beberapa perusahaan dengan transaksi yang benar-benar sama ternyata melaporkan secara berbeda-beda. Perbedaan tersebut mengakibatkan pembandingan sulit dilakukan dan mengurangi nilai potensial analisa neraca.
d)        Neraca juga dianggap memiliki beberapa kelemahan dalam bidang lainnya, terutama akibat masalah pengukuran beberapa sumber daya dan kewajiban tidak dilaporkan pada neraca.
2)      Laporan Laba Rugi
Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt (1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.” Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah, waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan. Ramalan yang akurat akan arus kas masa depan membantu investor untuk menilai ekonomi perusahaan dan kreditur sehingga dapat menentukan profitabilitas dari pembayaran kembali sahamnya terhadap perusahaan.
Perhitungan laba rugi membantu pemakai laporan keuangan untuk meramalkan arus kas masa depan dalam beberapa cara yang berbeda (Keiso dan Waygandt, 1995:179)
a)         Investor dan kreditor dapat menggunakan informasi pada perhitungan laba rugi untuk mengevaluasi prestasi masa lalu perusahaan. Keberhasilan pada masa yang akan datang kecenderungan penting dapat ditentukan. Artinya jika suatu korelasi antara prestsi masa lalu dan masa depan dapat diasumsikan, maka prediksi atas arus kas masa depan dapat dibuat dengan kenyakinan tertentu.
b)        Perhitungan laba rugi membantu pemakai menentukan resiko (tingkat ketidakpastian) dari tidak mencapai arus kas tertentu. Informasi mengenai berbagai komponen laba pendapatan, beban, keuntungan dan kerugian menyoroti hubungan di antara berbagai komponen ini. Komponen ini memungkinkan seseorang, misalnya untuk menilai secara lebih baik perubahan dalam permintaan akan produk suatu perusahaan terhadap penetapan beban.[3]
C.    Langkah-langkah Perencanaan Keuangan
Langkah-langkah dalam penyusunan rencana keuangan. (Gitosudarmo dan Basri, 1999:268-269) meliputi :
a)        Merencanakan keuangan adalah merumuskan (formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau internasional.
b)        Formulasi dari politik keuangan perusahan. Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam hal ini sangat diperlukan adanya  forecasting guna memperkirakan perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.
c)        Pembentukan prosedur. Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas  yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling lempar tanggung jawab.
d)       Mengusahakan adanya fleksibilitas. Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu meningkat. Oleh karena itu manajemen harus selalu mempersiapkan adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana jangka pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat untuk diterapkan.[4]
D.    Manfaat belajar finansial planner
1)      Kenaikan Pengeluaran dan Pendapatan Tidak Seimbang
Inflasi atau kenaikan harga barang-barang menyebabkan daya beli berkurang. Meskipun kalau dihitung-hitung kenaikan UMR per-tahunnya bisa melebihi angka inflasi yang ditetapkan Pemerintah, sayangnya yang dihadapi adalah inflasi personal yang nilainya bisa lebih besar dari angka inflasi umum. Financial planning memberi tau kita masalah ini dan juga memberikan solusinya.
2)      Agar tidak mudah di tipu
Dengan belajar financial planning, literasi tentang produk keuangan akan makin bertambah sehingga paling tidak ketika kita menggunakan suatu produk keuangan, kita sudah mengetahui dengan pasti return dan segala risiko yang akan dihadapi.
3)      Agar tahu pilihan produk investasi
Produk investasi yang ada di Indonesia semakin bertambah setiap tahun, baik dalam bentuk real asset maupun financial asset. Disinilah kita dituntut untuk belajar mengetahui produk-produk investasi tersebut melalui ilmu financial planning. Dengan demikian, kita akan memiliki lebih banyak alternatif produk investasi, tidak lagi terbatas pada tabungan dan deposito.
4)      Umur produktif manusia terbatas
Selama hidupnya, manusia pasti membutuhkan biaya. Nah, untuk bisa memiliki passive income saat pensiun, tentu butuh modal yang tidak sedikit. Dalam ilmu financial planning-lah, masalah ini menjadi salah satu tujuan keuangan yang wajib dipenuhi untuk memastikan kita bisa menjalani masa tua dengan tenang.
5)      Lebih sadar dengan kondisi keuangan
Alasan lain kenapa butuh belajar financial planning adalah agar kita bisa lebih peduli dengan keuangan sendiri. Karena kita dituntut untuk punya financial habit yang baik. Contohnya, membuat anggaran pengeluaran, mencatat setiap pengeluaran bulanan, membedakan antara kebutuhan dan keinginan, membatasi penggunaan utang konsumtif, dll. Meskipun terlihat sederhana, ternyata tidak semua orang bisa mempraktikkannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari.[5]







BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
            Demikianlah makalah yang dapat kami susun, kami menyadari masih banyak kekurangan dan kesempurnaan sebagaimana yang kami harapkan pula, namun sebagai wujud pertanggung jawaban semaksimal mungkin telah kami laksanakan untuk mengerjakan makalah yang berjudul Financial Planner, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami harapkan dari para pembaca sebagai sarana perbaikan makalah kami selanjutnya.























DAFTAR PUSTAKA
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
http://www.tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting/



[1] http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[2] http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
[3] http://sangid-com.blogspot.co.id/2013/12/makalah-manajemen-keuangan-lanjutan.html
[4] http://abdulgofar855.blogspot.co.id/2014/02/perencanaan-keuangan_7119.html
[5] http://www.tandapagar.com/kenapa-belajar-financial-planning-itu-penting/

0 comments:

Post a Comment