Propellerads
Home » » Ternyata Radiasi Ponsel Bantu Cegah Kepikunan!

Ternyata Radiasi Ponsel Bantu Cegah Kepikunan!

Written By Unknown on Thursday, January 24, 2013 | 9:00 PM



DI tengah-tengah perdebatan yang menyebutkan radiasi ponsel memicu tumor otak, ada satu hasil studi terbaru yang berlawanan. Radiasi ponsel rupanya mampu meningkatkan kemampuan memori otak. Setidaknya inilah hasil studi yang diuji coba pada 96 ekor tikus. Gelombang radiasi yang dipancarkan ponsel disebut-sebut bisa meningkatkan aktivitas otak, bahkan melawan penyakit alzheimer, yaitu kepikunan yang disebabkan menurunnya fungsi saraf otak yang kompleks dan progresif karena otak kekurangan gizi. "Temuan ini sungguh mengejutkan, paparan radiasi ponsel rupanya melindungi memori otak tikus yang memperlihatkan gejala alzheimer," kata ketua studi Gary Arendash dari Florida Alzheimer's Disease Research Center.

Seperti dilansir LiveScience, Kamis (7/1/2010), studi ini dengan sengaja memberikan paparan radiasi ponsel secara terus menerus pada tikus yang memiliki gejala alzheimer. Gelombang elektromagnetik dari ponsel yang didekatkan pada tikus terbukti ampuh menghilangkan kadar beta-amyloid, yaitu protein yang berkaitan erat sebagai pemicu penyakit alzheimer. Kelompok tikus normal dengan yang memiliki gejala alzheimer sama-sama diberikan paparan radiasi ponsel dalam jangka waktu dua setengah jam per hari selama tujuh hingga sembilan bulan. Pada hasil pemindaian otak tikus, terlihat bahwa gumpalan beta-amyloid yang juga biasa disebut plak pada otak berangsur-angsur menghilang setelah terkena paparan radiasi ponsel.

Para ahli berspekulasi bahwa radiasi ponsel meningkatkan temperatur otak, sehingga menyebabkan sel otak melepaskan plak 'kotor' tersebut. Mereka pun memprediksi, efek yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Jika benar demikian, radiasi ponsel dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan memerangi penyakit tertentu pada manusia. Kendati demikian, penelitian pada tikus tidak selamanya dapat langsung diterapkan pada manusia, sehingga diperlukan studi lebih mendalam untuk membutikannya.

0 comments:

Post a Comment