Bagaimana
bisa? Bukankah bidadari itu sangat istimewa jika di bandingkan dengan wanita
dunia? Bukankah Bidadari surga memiliki mata yang sangat indah, berkulit
lembut, berwajah cantik, memiliki rambut yang berkilau sangat indah, suci
laksana mutiara indah yang belum pernah tersentuh tangan manusia, dan memiliki
perangai akhlak yang baik, bisa terkalahkan oleh wanita dunia. Bagaimana mungkin?
Semua
itu bukan hal yang tidak mungkin didapat oleh para wanita. Namun, yang menjadi
pertanyaan besar, wanita seperti apakah yang bisa membuat Bidadari itu cemburu?
Pastinya wanita itu bukanlah wanita biasa. Lalu siapa? Dia adalah wanita dunia
yang solehah. Wanita
yang memiliki kualitas ibadah sangat baik, wanita solehah yang setiap kali disebut nama Allah
selalu bergetar hatinya, wanita solehah yang selalu tunduk dan taat pada perintah
orang tua dan suaminya, wanita solehah yang kehadirannya mampu menghadirkan
banyak kebaikan disekelilingnya, dan wanita solehah yang pandai menjaga kehormatan dirinya.
Ya, itulah wanita solehah yang meskipun seringkali tidak
terkenal di bumi, namun namanya sangat terkenal oleh penduduk langit. Inilah
yang membuat betapa cemburunya bidadari surga terhadap wanita solehah.
Imam Ath-Thabrany mengisahkan dalam sebuah hadist, dari
Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha, dia berkata, “Saya berkata, ‘Wahai
Rasulullah, jelaskanlah kepadaku firman Allah tentang bidadari-bidadari yang
bermata jeli’.”
Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya
putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilai seperti sayap burung nasar.”
Saya berkata lagi, “Jelaskan kepadaku tentang
firman Allah, ‘Laksana mutiara yang tersimpan baik’.” (Al-waqi’ah :
23)
Beliau menjawab, “Kebeningannya seperti
kebeningan mutiara dikedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan
kepadaku firman Allah, ‘Di dalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang
baik-baik lagi cantik-cantik’.” (Ar-Rahman : 70)
Beliau menjawab, “Akhlaknya baik dan wajahnya
cantik jelita”
Saya berkata lagi, "Jelaskan kepadaku
firman Allah, ‘Seakan-akan mereka adalah telur (burung onta) yang tersimpan
dengan baik’.” (Ash-Shaffat : 49)
Beliau menjawab, “Kelembutannya seperti
kelembutan kulit yang ada dibagian dalam telur dan terlindung kulit telur
bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur.”
Saya berkata lagi, “Wahai Rasulullah, jelaskan
kepadaku firman Allah, ‘Penuh cinta lagi sebaya umurnya’.” (Al-Waqi’ah
: 37)
Beliau menjawab, “Mereka adalah wanita-wanita
yang meninggal didunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban.
Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan
mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya
sebaya.”
Saya bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang
lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli?”
Beliau menjawab, “Wanita-wanita dunia lebih
utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang
tampak daripada apa yang tidak tampak.”
Saya bertanya, “Karena apa wanita dunia lebih
utama daripada mereka?”
Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa
dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya diwajah mereka, tubuh
mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau,
perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari
emas. Mereka berkata, ‘Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan
tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama
sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah
orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.”
Saya berkata, “Wahai Rasulullah, salah seorang
wanita diantara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu
meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di
antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya disurga?”
Beliau menjawab, “Wahai Ummu Salamah, wanita
itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa diantara mereka yang akhlaknya
paling bagus, lalu dia berkata, ‘Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang
paling baik akhlaknya tatkala hidup bersamaku didunia. Maka nikahkanlah aku
dengannya’. Wahai Ummu Salamah, akhlak yang baik itu akan pergi membawa dua
kebaikan, dunia dan akhirat.”
0 comments:
Post a Comment