Puisi sebagai karya seni dapat di ibaratkan sebagai
puncak gunung, penuh rasa, tertutup kabut dan awan, sebab terkadang seseorang
tidak tahu apa yang ada dibalik kata-kata yang yang dijalin oleh penyair. Ada
penyair yang secara lugas menyampaikan imajinasinya, namun ada pula yang tidak
demikian. Artinya penyair tersebut mengungkangkapkan dengan menggunakan
simbolik yang susah di ketahui maksudnya. di bawah ini kami sajikan puisi-puisi
yang termasuk dalam keduanya....
Kau gelap
Kau tahu...
Malam akan menyelimuti
Petang akan menghiasi
Kau pun paham...
Siang akan terang
Sinar akn mewarnai
Tapi...
Mengapa kau membisu
Mengapa kau membuta
Dan mengapa...
Mengapa kau menuli
Sehingga...
Kau abaikan
Panggilan rajamu
Tak menoleh...
Sayap yang penuh kasih
Di mana...
Mulutmu, matamu
Dan di mana telingamu
0 comments:
Post a Comment