Puisi sebagai karya seni dapat di ibaratkan sebagai
puncak gunung, penuh rasa, tertutup kabut dan awan, sebab terkadang seseorang
tidak tahu apa yang ada dibalik kata-kata yang yang dijalin oleh penyair. Ada
penyair yang secara lugas menyampaikan imajinasinya, namun ada pula yang tidak
demikian. Artinya penyair tersebut mengungkangkapkan dengan menggunakan
simbolik yang susah di ketahui maksudnya. di bawah ini kami sajikan puisi-puisi
yang termasuk dalam keduanya....
Ibu
Ibu
Di rambutmu
yang terurai nan berombak
Tergantung
duka yang panjang
Di tubuhmu
yang halus dan lembut
Terukir kasih
sayang yang tiada tara
Air mataku
adalah hidup dan matimu
Belaian tanganmu
adalah masa depanku
Omelanmu
adalah pendorong cita-citaku
Ibu
Jangan kau
tagih semua pengorbananmu
Sebab aku
tak kan sanggup tuk membalas
Papahlah aku
tuk menuju cita-citaku
Dengan doa-doamu
Sebagai pelita
dalam kesesatanku
Semoga Allah
membalas jasa-jasamu
0 comments:
Post a Comment