“Seandainya manusia diberi dua lembah berisi harta, tentu ia masih
menginginkan lembah yang ketiga. Yang bisa memenuhi dalam perut manusia
hanyalah tanah. Allah tentu akan menerima taubat bagi siapa saja yang
ingin bertaubat.” (HR. Bukhori).
Dalam bahasan syukur, kita tidak akan terlepas dari istilah “cinta
dunia” dan “cinta akhirat”. Kedua istilah tersebut sangat erat dan kuat
hubungannya dengan hati kita. Berbicara tentang hati, kelapangan hati sangat berhubungan erat juga
dengan Syukur. Kelapangan atau kesempitan hati kita merupakan ujian bagi
kita, apakah pada saat kita mendapat kelapangan nikmat kita bersyukur
dan apakah kesempitan membuat kita bersandar kepada-Nya? Karena
kebanyakan dari kita pada saat mendapatkan kelapangan nikmat lupa untuk
bersyukur kepada-Nya dan ketika mendapat kesempitan lupa untuk bersandar
kepada-Nya.
marilah kita mulai sekarang mengingat-ingat kenikmatan yang kita
telah miliki dengan bersyukur, kita segarkan ingatan kita betapa banyak
kenikmatan yang telah kita rasakan. sejak kita tidur hingga kita terbangun dari tempat tidur, allah senantiasa
memberikan kita nafas dan menghirup udara pagi yang sejuk. kita masih bisa menggerakan tangan kita ,ada
seseorang yang tidak bisa menggerakkannya bahkan tidak memilikinya, disaat kita masih bisa bicara bercanda dengan keluarga kita, sedang masih banyak
saudara-saudara kita yang tidak mempunyai keluarga, Dan masih banyak lagi
kenikmatan yang tak pernah kita perhatikan, padahal kalau
dihitung-hitung, sungguh kita tidak akan pernah sanggup menghitung kenikmatan karunia yang yang telah Allah berikan kepada kita. Percayalah, Allah sangatlah mencintai para hamba-Nya, kita di buat berharga
disisi-Nya, kita diberi alur kehidupan yang kadang di atas kadang pula di bawah, itu semua agar kita mengetahui
batapa Allah memperhtikan kita.
ketahuilah! bagaimana nabiyullah sulaiman bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepadanya. kita semua tau sekaligus percaya bahwa nabiyullah sulaiman adalah seorang nabi, yang juga mempunyai kekayaan yang sangat melimpah, yang mungkin tidak ada seorangpun yang mampu menandingi kekayaannya. Namun, harta dan kedudukan yang disandangnya tidak pernah menjadikannya sombong. berbeda dengan keadaan manusia sekarang, baru punya sepeda motor saja sudah petatang-peteteng seolah tak ada yang lebih mampu darinya. cuma dapat prestasi satu saja sudah sombong, gak pantaslah. ingatlah! sifat sombong hanya pantas dimiliki Allah SWT. kita sebagai hambanya harus senantiasa besyukur atas apa yang telah Allah titipkan kepada kita.
sekian sajian arikel ini semoga bisa memberi manfaat kepada kita semua dan memasukan kita sekalian kedalam hambanya yang pandai bersyukur...Amin Ya Rabbal 'Alamin .....
0 comments:
Post a Comment